Selasa, 06 Oktober 2009

MEDAN

kota medan adalah ibu kota provinsi sumatera utara dengan jumlah penduduk saat ni lebih dari 2 juta jiwa . pada awalnya medan adalah sebuah desa kecil yang di bangun oleh rajah guru patimpus pada tahun 1590 .medan kemudian berkembang dengan sangat cepat setelah banyak pengusaha membuka usaha agri bisnis dan pertambangan minyak di sekitar medan kususnya setelah tahun 18 70an tumbuhnya berbsgsi usaha perkebunandan minyak menjelang akir abad ke 19 itu menjadikan medan berkembang sangat cepat sebagai pusat bisnis dan perdagangan.

SUMATERA UTARA






Dengan luas sekitar 70,000 km2, provinsi sumut membentang mulai dari samudra hindia di barat dan selat malaka di timur , berbatasan aceh di utara serta sumatera barat dan riau di selatan . sumut memiliki penduduk lebih dari 11 juta jiwa . kota medan dan pematangsiantar  adalah dua kota utama di sumut.
    penduduk sumut dapat di bagi beberapa kelompok etnis yaitu suku batak yang terbagi lagi atas lima golongan dan mereka umumnya menetap di sekitar danau toba dan pulau samosir , suku melayu yang kebanyakan menetap di sepanjang pantai selat malaka suku(orang)pesisir yang berda di kawasan sepanjang pantai samudra indonesia , dan sku nias berada di pulau nias . berbagai kelompok etnis ini memiliki bahasa (dialek), kepercayaan kesenian , dan budaya yang berbeda beda.

sejarah
        nenek moyang orang batak di perkirakan orang tailand dan burma yang terusir tanahnya oleh kedatangan orang orang mongolia dan suku siam. dari tailand dan burma nenek moyang orang batak ini bermigrasi ke pulau sumatra para pendatang ini rupanya tidak suka menetap di kawasan patai sumatera dan mereka langsung masuk ke wilayah  pedalaman sumatera hingga ke danau toba . kawasan pegunungan di sekitar danau toba menjadi benteng alami dari suku batak dari intervensi dunia luar . dan selama berabad abad wilayah yang di diami suku batak ini menjadi terisolir karena jarang di datangi orang sumatera itu kawasan pantai di diami oleh suku melayu.

Senin, 05 Oktober 2009

museum aceh

museum negri aceh yang terletak di jalan sultan alaidin mahmud syah meerupakan obyek wisata yang perlu di di kunjungi untuk mengetahui kebudayaan aceh pada masa lalu. di museum ini terdapat benda benda kuno seperti keramik persenjataan serta

Minggu, 04 Oktober 2009

di sini banyak sekali terdapat buku pengetahuan tentang informasi nusantara

penginapan





Indonesia
Visit Beautiful Indonesia Today! (Jakarta-Bali)
A Land Rich in Art, Culture and --- Wonderful Beaches...

Google 



Web
  VisitAsiaGuide.com










Cambodia
China
India
Indonesia
Japan
Korea
Malaysia
Philippines
Singapore
Thailand
Vietnam




» HOME


» About Debbie Salcedo
» Irian Jaya 
» Bali Hai in Indonesia
» Going Artsy in Yogyakarta
» Indonesian Wildlife & Nature Tours
» Indonesian Park & Garden Tours
» Borobudur: Towards Enlightenment
» Bajawa
» Observing Indonesian Customs and Courtesies
» Lampung: Culture and History
» Around Bali: Sumba
» Idyllic Pulau Weh
» Papua: The Indonesian Side
» Rajah Empat: King of the Asian Coral Reefs
» The Dieng Plateau
» Java's National Parks














Idyllic Pulau Weh
by:ainul yaqin





And they thought they’d just be there for a day…

The island of Pulau Weh, located off the northernmost tip off the Indonesian region of Sumatra just off the coast near Banda Aceh, has seduced many a day-tripper into staying and setting down roots in its tranquil and idyllic shores.


          
 

More popularly known as Sabang (not to be confused with the Sabang Beach in the Philippines), which is the name of the island’s main town and port, visitors find themselves entranced by the island’s laid back atmosphere, communal buzz, and unparalleled diving and snorkeling opportunities.

A word to the wise though, if the idea of an unspoiled, secluded, palm tree-covered white sand island, with a coral reef that makes Australia's Great Barrier Reef look dull in comparison, sounds attractive, then Pulau Weh is the perfect place to go to.

However, for those who would find it hard to cope without the cushy conveniences of private bathrooms, air conditioners, showers and electricity, then perhaps Bali would be imminently more suitable.


Sights on Pulau Weh

Sabang is the only town on Pulau Weh but most visitors stay at Ibioh village or Gapang Beach.

The most popular beach is Iboih. Full of that lively island atmosphere, Iboih is fast becoming the top spot that most tourists head for and in consequence, have started to gain a more progressive and less unspoiled feel.

Opposite Iboih about 100 meters off shore is the densely forested Pulau Rubiah Island. Spectacular coral reefs collectively known as the Sea Garden and a colorful array of marine life that may be found surrounding the island has made it the most popular diving and snorkeling spot the whole of Sabang.

Around the headland from Iboih is Gapang Beach. Here, tourists can enjoy a leisurely swim with occasional encounters with sea turtles.

Some nice beaches may also be found near the Sabang town proper. The most popular among these is Pantai Kasih (Love Beach) which boasts of palm fringed white sand shores in the shape of a crescent. The beach is just about a 30-minute walk from town and is considered to be one of the better spots for swimming.

The island’s main income comes from the tourist trade attracted by the dive shops Rubiah Tirta Divers on Iboih and the Lumbalumba Dive Center on Gapang Beach which is owned and run by a Dutch couple who decided to settle on the island in the late 90’s.
 




Sleeping and Accommodations

Sabang town offers fairly reasonable accommodations at lodging houses like the Losmen Irma and the Pulau Jaya. The rooms are very basic and bathrooms are communal.

The usual accommodations at the Iboih village consist of palm-thatch bungalows with a communal mandi (bathroom) for all the guests.

Gapang Beach offers more choices in accommodations with rooms ranging from the basic to the few more expensive and comfortable bungalows equipped with air conditioning.

Ramadillo, on Gapang, offers cheap but cheerful bungalows on the beach while Leguna and Gapang Resort have more spacious and comfortable rooms and bungalows.


Travel Advisory

Tourism on the island of Pulau Weh was heavily affected by the Civil War in the nearby province of Aceh and the recent 2004 Tsunami.

For a year and a half, only visitors with special permits were allowed to travel to Pulau Weh due to security and peace issues in the region. At present, the travel restriction has been lifted and the island declared to once again be open to foreign tourists without the need for special permits.

Gapang Beach and Iboih suffered heavy damages in the 2004 tsunami. Thanks to the joined efforts however of the island’s people, dive shop owners, and aid from foreign countries, the rehabilitation and re-building of the destroyed structures are nearing completion with island slowly going back to the way it was before the tsunami.

On May 25, 2005, Pulau Weh officially announced that they were open for business and tourists are welcome to once again experience the natural beauty that is Pulau Weh’s with a party on Gapang Beach. Dive enthusiasts are assured that the island’s beautiful coral reefs and rich marine life, are very much intact and were not affected at all by the tsunami as confirmed by studies done by UNESCO.

For travel updates, information, flights from Medan to Banda Aceh and ferry schedules from Banda Aceh to Pulau Weh, visit the Lumbalumba website at URL: www.lumbalumba.com





Visit Asia Today! Your adventure awaits...



















Share your thoughts...  What did you think of this article?

Rate This Article & Send Us Your Comments:

Bad < 2   10 > Useful












|| Submit your own article. Inquire Here »










































VisitAsiaGuide.com © 2005
______________________________________Advertising ______________________________________
Motorhelmets | Wowshopper | Gungfu | Aiyamcro | CopynFax | MXDirtRider |
Smartwrap | Xspy | Links

| Contact Us |

pulau weh

lionfish frown
pemandangan di pulau weh yang sangat indah menyejukkan hati siapa yang memandang pu.lau kecil yang cantik ini berada di lepas pantai utara banda aceh. pulau weh atau sering juga di sebut dengan pulau sabang memiliki beberapa lokasi pantai yang indah di lengkapi dengan indah nyiur melambai , selain itu pulau ini memiliki lokasi penyelaman dan snorkelling yang menarik , dan juga kawasan hutan yang berada di bagian tengah pulau. dapat di katakan alasan wisatawan asing datang ke pulau  aceh adalah untuk berkunjung di pulau weh. jalan lingkar pulau yang mulus telah di bangun di pulau ini sehingga memungkinkan wisatawan mengunjungi dan menikmati lokasi lokasi wisata yang di sjikan alam dengan keindahan dan keunikannya . sebagian penduduk pulau weh yang sekitar 24.000 jiwa tinggal di kota sabang yang merupakan kota terbesar di pulau ini.di masa lalu sabang menjadi tempat persinggahan kapal kapal besar .sabang merupakan depot batu bara dan sumber air bagi kapal uap yang melintasi kawasan ini

iboih
pantai yang paling terkenal di pulau weh terdapat di iboihyang berada sekitar 20km barat laut kota sabang. pantai ini memiliki suasana yang dinamis dan ceria karna di kunjungi karna di kunjungi banyak wisatawan. 

    lebih kurang dalam jarak 100m dari pantai iboih terdapat pulau rupiah yang merupakan pulau kecil yang di tumbuhi hutan lebat dengan pantainya yang memiliki taman laut yang sangat indah yang di kenal dengan nama kebun laut.
kawasan taman laut di pulau rupiah yang merupakan kawasan penyelaman yang sangat di sukai oleh turis asing . banyak penginapan yang berada di iboih menyediakan jasa mengantarkan wisatawan pergi ke pulau rupiah. namun karna jaraknya yang dekat dari pantai pulau rupiah pun dapat di capai dengan berenang .tentu saja jika anda memiliki fisik yang sangat kuat .
   tidak jauh dari pantai iboih terdapat sawasan cagar alam hutan iboih yang memiliki sejumlah goa pantai yang dapat di telusuri dengan menumpang perahu.

pulau aceh


Jumat, 02 Oktober 2009

sejarah

informasi pariwiasata nusantara.aceh merupakan pintu gerbang masuknya islam ke indonesia .kerajaan perlak adalah kerajaan pertama di nusantara dan juga di asia tenggara.yang berdiri pada tahun 225 hijriah , dengan raja pertamanya sultan alaidin syaiyidmaulana abdul aziz syah setelah kerajaan islam perlak barulah berdirikerajaan islam samudra pasai dan kerajaan aceh darusalam.
   pada abad ke-16 aceh merupakan kawasan perdagangan yang sangat ramai